Parisada Kepri Gelar Dharma Santi 2019

Parisada Kepri Gelar Dharma Santi 2019

Lubuk Baja (Inmas-Batam)- Pada Hari Minggu, 24 Maret 2019 bertempat di Restoran Pondok Santai Kak Dadut, Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan Dharma Santi Nyepi 1941 Saka. Adapun tema dari pelaksanaan Dharma Santi kali ini adalah Melalui perayaan Nyepi 1941 Saka kita Sukseskan Pemilu 2019. Hadir pada kesempatan itu angggota DPR RI, Bapak Nyat Kadir, Anggota DPDP RI Bapak Haripinto Tanu Widjaya. Hadir juga di tengah – tengah Umat Hindu Gubernur Provinisi Kepulauan Riau, Bapak. H, Nurdin Basirun, kemudian perwakilan Kapolda Kepri, Polres Barelang, Asisten Pemko Batam, Pembimas Hindu, Pembimas Katholik, Pembimas Kristen pada Kanwil Kemenag Kepri, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Anambas, Penyelenggara Buddha Kementerian Agama Kabupaten Karimun dan undangan lainnya yang tidak dapat disebut satu per satu.

Pada kesempatan itu Gubernur Kepulauan Riau berkesempatan memberikan kata sambutan kepada segenap tamu undangan dan umat Hindu yang hadir. Dalam sambutannnya Gubernur menyatakan bahwa kita harus bangga menjadi bangsa yang besar yang penuh keberagaman, kebudayaan dan tradisi. Keberagaman ini menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Kota Batam pada khususnya menjadi salah satu miniatur Indonesia karena beragam suku budaya ada di kota Batam. Umat Hindu di Kota Batam diajak untuk ikut membangun pariwisata budaya di Kota Batam. Apa yang ada di Bali bisa dikembangkan di Kota Batam seperti pertunjukkan seni tari, kuliner khas Bali dan lainnya. Jika Batam maju dalam hal pariwisata maka kita akan menjadi daerah yang maju. Terakhir Gubernur mengajak umat Hindu  untuk tetap menjaga kerukunan menjelang Pemilu 2019 dan mensukseskan Pemilu damai 2019.

Kemudian Dr., Drs I Wayan Catra Yasa, MM selaku Ketua Panitia Dharma Santi dalam sambutannya menyampaikan rangkaian Pelaksanaan Nyepi 1941 Saka di Kota Batam mulai dari prosesi Melasti pada Hari Minggu, 3 Maret 2019 di Dam Sei Ladi. Tujuan dari Upacara Melasti adalah untuk mensucikan sarana upakara, pratima yang akan digunakan saat Perayaan Nyepi. Melasti juga bertujuan untuk memohon kesucian, menghilangkan kekotoran dalam diri. Kemudian rangkaian berikutnya adalah Taur Kesanga, yang dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Maret 2019 bertempat di Pratamaning Mandala Pura Agung Amerta Bhuana dirangkaikan dengan festival Ogoh – Ogoh. Tujuan dari Upacara Taur Kesanga adalah untuk menghilangkan pengaruh negative baik di dalam diri manusia maupun di dunia ini. Kemudian pada Hari Kamis 7 Maret 2019 umat Hindu melakanakan Catur Brata Penyepian yaitu Amati Geni atau tidak menyalakan api, menahan diri dari kemarahan, Amatai Karya yang artinya tidak bekerja, kemudian Amati Lelungan yang artinya tidak bepergian, dan terakhir Amati Lelanguan yang berarti tidak melakukan pemuasan diri atau menikmati hiburan.

Barulah pada Hari Jumat 8 Maret 2019 umat Hindu melaksanakan upacara Ngembag Geni, melakukan anjang sana, menjaga kerukunan intern umat beragama Hindu. Dan Dharma Santi adalah perayaan puncak Hari Raya Nyepi tahun 2019. Untuk skala nasional akan diadakan di Bali pada tanggal 5 April 2019. Dharma Santi adalah salah satu bagian dari Sad Dharma Agama Hindu yaitu Dharma Dharma Wacana (ceramah keagamaan), Dharma Thula (diskusi/Tanya jawab), Dharma Gita (Nyanyian suci/kebenran), Dharma Sadhana (realisasi ajaran Agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari), Dharma Santi (pertemuan antar umat Hindu untuk saling maaf memaafkan), dan terkahir adalah Dharma Yatra atau berkunjung ke tempat suci. Terakhir Wayan Catra menyatakan umat Hindu di Kota Batam siap mendukung program pemerintah untuk memajukan pariwisata budaya di bumi Melayu. Pura Agung Amerta Bhuana bisa dijadikan salah satu destinasi wisata budaya di Kota Batam.  Umat Hindu siap mensuksekan Pemilu damai 2019.

Ir I Wayan Jasmin selaku Ketua parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Kepulauan Riau dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Provinsi Kepulauan Riau yang telah membina dan melindungi umat Hindu di Kota Batam pada khususnya dan di Kepulauan Riau pada umumnya. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan Dharma Santi ini baik materi, tenaga dan pikiran. Di masa depan hal semacam ini akan terus ditingkatkan kualitasnya untuk memupuk semangat persatuan umat Hindu.

Di akhir Acara Umat Hindu dan undangan yang hadir dihibur dengan seni gamelan Bali dari Sekaha Gamelan Gita Bhuana pimpinan I Gusti Ngurah Suimbawa Wirasathya Mahotama. Di samping itu ada persembahan Tari Pendet, Tari Legong, Tari Nusantara dari siswa/siswi Pasraman Jnana Sila Bhakti Pimpinan I Made Kasa Astawa, ST. Kemudian Joged Bumbung dan persembahan bondres dari Umat Hindu di Kota Batam. Acara diakhiri dengan penyerahan cindera mata kepada tamu undangan dan foto bersama.

(eko2019)

SHARE :
LINK TERKAIT