Lubuk Baja (Inmas Batam) - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan dengan mengusung tema "Merawat Kebhinnekaan Memperkokoh Wawasan Islam Wasathiyah Dalam Kerangka NKRI." Kegiatan ini dilaksanakan di Bantimurung Ballroom Lt. III. Nagoya Plaza Hotel, selama tiga hari, mulai 17 s.d. 19 Juli 2019, dan dihadiri ±100 orang.
Tampak hadir pada kegiatan tersebut, Ketua Komisi Dakwah MUI, KH. Cholil Nafis, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat Kota Batam dan Kepulauan Riau, Pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau, Rektor IAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Rabu, (17/7).
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Moh. Agus Salim dalam sambutannya menjelaskan lima pilar penopang kekuatan Islam Wasathiyah di Indonesia yakni:
1) Pilar Agama. Sejak dari nenek moyang dan leluhurnya, bangsa Indonesia merupakan bangsa religius dan menunjang tinggi norma Ketuhanan di atas segalanya;
2) Pilar Sosial Kebudayaan. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi norma-norma budaya luhur seperti, gotong royong, musyawarah dan tolong menolong;
3) Pilar Politik Kebangsaan. Kemerdekaan dan kedaulatan yang diraih Indonesia berkat perjuangan politik para pejuang, ulama dan rakyat;
4) Pilar Ekonomi. Sektor ekonomi berperan fundamental bagi proses mengisi nikmat kemerdekaan;
5) Pilar Hukum. Indonesia hanya akan menjadi negara besar yang paripurna jika aspek hukumnya menjadi panglima yang mengatur kehidupan bangsa dan negara.
Selanjutnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Moh. Agus Salim juga menjelaskan tentang ujian dan tantangan pilar keagamaan yang selama perjalanannya, anyaman kebangsaan Indonesia dengan pilar keagamaan tidak pernah lepas dari ujian serta tantangan, lanjut Moh. Agus Salim.
Gerakan untuk merawat dan memperkuat anyaman kebangsaan dengan pilar keagamaan itu penting dan mahal. Dengan upaya dialog, hal ini merupakan langkah atau pilihan paling strategis agar segenap elemen bangsa dapat mencurahkan aspirasi serta kontribusi pemikirannya untuk kemajuan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia, imbuh Moh. Agus Salim.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam H. Zulkarnain Umar, usai mendengarkan sambutan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Moh. Agus Salim, kepada TIM humas Kemenag Kota Batam mengucapkan terimakasih kepada Dirjen Bimas Islam Kemenag RI yang sudah meyelenggarakan kegiatan Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan dalam merawat umat washatiyah di Kota Batam.
Lebih terang, H. Zulkarnain Umar menjelaskan, yang harus dikembangkan sekarang adalah moderasi beragama, bukan moderasi agama, karena moderasi agama tentu kita tidak mungkin merubah doktrin, merubah kitab sici, merubah pemahaman. Untuk saat ini, yang paling penting bagaimana mengembangkan pola pikir yang moderat dan pola pikir yang maju. “NKRI adalah negara yang Berbhineka Tunggal Ika, negara penduduknya yang sangat heterogen yang bermacam suku, ras, bahasa dan agama, tentu harus dikemas dengan sedemikian rupa untuk mengembangkan Ummatan Wasathan, ucapnya, (bad70/Yd).