
Suasana saat Ziarah & Istighotsah
Batam (Kemenag) – Ahad, 5 Oktober 2025, Panitia Majelis Manaqib Kubro V Kecamatan Bengkong melaksanakan ziarah kubur ke sejumlah maqbarah (makam) para sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) dan tokoh-tokoh terkemuka Bumi Melayu. Tradisi yang penuh khidmat ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan menjelang perhelatan akbar Manaqib Kubro V yang akan digelar pada 12 Oktober mendatang di Masjid Al-Fudhola Bengkong Laut. Ziarah ini dimaknai sebagai upaya memohon doa restu agar acara berjalan sukses, membawa berkah, serta memberi manfaat luas bagi umat dan jamaah.
Rombongan panitia memulai perjalanan spiritual dari Maqbarah KH. Nabhan di Pemakaman Air Raja, Tanjung Sengkuang, Batu Ampar, yang dikenal sebagai salah satu tokoh sentral NU. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Pemakaman Kyai Langgeng Sei Panas untuk berziarah ke makam Kyahi Hambali, Kyahi Munajat, dan KH. Khairul Saleh. Puncak dari rangkaian ini adalah ziarah ke makam para tokoh Bumi Melayu di Pemakaman Nong Isa Nongsa, sebagai wujud penghormatan terhadap warisan budaya dan spiritual masyarakat Melayu.
Dalam setiap kunjungan, rombongan melaksanakan dzikir dan istighotsah dengan penuh kekhusyukan. Doa-doa dipanjatkan bersama, memohon pertolongan Allah agar acara besar yang akan datang diberi kelancaran dan keberkahan. Suasana haru dan penuh harap mewarnai setiap prosesi, menggambarkan keyakinan bahwa restu dari para auliya’ dan leluhur menjadi bagian penting dalam menyukseskan hajat besar umat.
Ketua Panitia, Ust. Ahmad Satuki, yang juga Pegawai KUA Belakang Padang, menegaskan pentingnya melestarikan tradisi ini. “Ziarah ini bukan sekadar kunjungan, melainkan upaya menghidupkan kembali sanad keilmuan dan spiritual dari para guru. Kami berharap Allah memudahkan segala urusan panitia dan mengabulkan niat agar jamaah yang hadir nanti bisa mencapai ribuan, pulang dengan membawa ilmu dan manfaat berlimpah,” ujarnya penuh optimisme.
Sementara itu, salah satu peserta, H. Luqman Hakim, Pegawai KUA Bengkong, mengapresiasi kegiatan tersebut. “Ziarah ini menanamkan nilai tawadhu’ sekaligus mengingatkan akan perjuangan ulama terdahulu. Dzikir dan istighotsah yang kami lakukan menjadi bekal ruhani sebelum menghadapi acara besar,” ungkapnya.
Dengan tuntasnya rangkaian ziarah ini, panitia telah menyelesaikan salah satu tahapan penting persiapan. Semangat kebersamaan, doa, dan ikhtiar diharapkan menjadi energi positif yang memastikan Manaqib Kubro V berjalan lancar, menjadi magnet spiritual yang menarik ribuan jamaah, serta meninggalkan jejak kebaikan bagi masyarakat Bengkong dan sekitarnya. (Humas KUA Bengkong)