Bengkong, (Kemenag Batam) — Ratusan umat Islam memadati Masjid Al-Haudh di Perumahan Griya Panorama Permai, Batam, pada Sabtu malam (6/9/2025). Kehadiran mereka tak lain untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diisi dengan tausiah inspiratif oleh KH. Luqman Hakim, M.Pd., Anggota Komisi Fatwa MUI Provinsi KEPRI, yang juga ASN P3K Kemenag Batam. Dalam ceramahnya,ia secara khusus menyoroti keagungan akhlak Rasulullah yang penuh pemaaf dan sama sekali tidak memiliki sifat pendendam.
Dalam suasana khidmat, KH. Luqman Hakim mengajak jamaah untuk merefleksikan kembali setiap aspek kehidupan Rasulullah, terutama sikap beliau dalam menghadapi caci-maki, hinaan, dan bahkan pengkhianatan. "Beliau adalah sosok yang paling dicintai Allah, namun di dunia ini, beliau juga yang paling banyak dihina. Namun, tak sekalipun kebencian membalas kebencian. Beliau justru membalasnya dengan maaf," tutur KH. Luqman.
Ia mencontohkan bagaimana Rasulullah memaafkan penduduk Thaif yang melempari beliau hingga berdarah, beliau balas mendoakan mereka agar kelak melahirkan generasi yang beriman.
Lebih lanjut, KH. Luqman Hakim menjelaskan bahwa akhlak Rasulullah yang pemaaf bukan sekadar sikap, melainkan manifestasi dari kebersihan hati. "Siapa pun yang memandang wajah Rasulullah, hatinya akan merasa bahagia. Ini bukan karena wajah beliau yang tampan semata, melainkan karena pancaran akhlak mulia dan hati yang bersih dari dendam. Wajah beliau adalah cerminan dari hati yang senantiasa berzikir dan memaafkan," jelasnya. Tausiah ini membuat suasana masjid semakin hening, banyak jamaah yang terlihat merenung dan meneteskan air mata.
Salah satu pengurus masjid, Sulaiman, yang juga ketua DKM masjid Al Haudh, mengaku terharu melihat antusiasme jamaah yang membludak. "Kami tidak menyangka akan seramai ini. Alhamdulillah, ini berkah Maulid. Pesan yang disampaikan oleh Kiai Luqman sangat menyentuh. Penting sekali bagi kita untuk meneladani sifat pemaaf Rasulullah di tengah kehidupan yang penuh gesekan seperti sekarang," ujarnya. Ia berharap semangat kebersamaan ini akan terus terjaga.
Hal serupa disampaikan oleh salah satu jamaah, Jami'ah, yang merupakan ketua Majelis Ta'lim dan Hadroh masjid AL Haudh. Ia mengatakan, "Ceramahnya sangat menyejukkan. Saya jadi malu, sering kali kita mudah sekali marah dan menyimpan dendam. Mendengar kisah Rasulullah yang begitu pemaaf, saya jadi termotivasi untuk lebih berlapang dada. Semoga kita semua bisa menjadi umat yang lebih baik.
Acara peringatan Maulid Nabi ini ditutup dengan doa bersama oleh imam masjid Al Haudh, Ustad Muhammad Azwan, dan dilanjutkan dengan ramah tamah antarjamaah. Momen ini bukan hanya menjadi ajang untuk memperingati hari kelahiran Nabi, tetapi juga menjadi pengingat bagi seluruh jamaah untuk senantiasa meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW, khususnya dalam hal memaafkan dan menjauhi sifat pendendam, sehingga kebahagiaan hati dapat terpancar melalui wajah yang senantiasa tulus dan damai. (Humas KUA Bengkong)