Bengkong (Kemenag Batam) --- Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bengkong meluncurkan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di SMK Multi Studi High School (MHS) Batu Ampar pada Kamis, 4 September 2025. Program ini bertujuan membekali para siswa dengan pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya kenakalan remaja, pernikahan dini, serta pentingnya mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
Acara yang dihadiri ratusan siswa ini disambut antusias, menandakan besarnya kebutuhan akan edukasi semacam ini di kalangan pelajar.
Program BRUS ini menyajikan materi yang relevan dan mudah dicerna oleh para remaja. Pemateri dari KUA Bengkong, Luqman Hakim, M.Pd., menjelaskan secara gamblang dampak negatif dari pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan kenakalan lainnya yang sering menjerat remaja.
Selain itu, ia juga mengupas tuntas resiko-resiko yang muncul dari pernikahan dini, baik dari sisi kesehatan, psikologis, maupun masa depan. Para siswa-siswi terlihat serius menyimak setiap penjelasan, bahkan tak jarang mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis yang menunjukkan rasa ingin tahu mereka.
Dalam ceramahnya, Luqman menekankan pentingnya peran sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam membimbing para remaja. "Masa remaja adalah masa transisi yang rentan. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang suportif agar mereka terhindar dari hal-hal negatif," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program BRUS ini tidak hanya berhenti pada edukasi, melainkan juga memotivasi para remaja untuk mengembangkan potensi diri dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMK MHS, Bapak Joni, menyambut baik inisiatif KUA Bengkong. "Kami sangat berterima kasih atas program ini. Kenakalan remaja dan pernikahan dini memang menjadi tantangan besar di dunia pendidikan. Dengan adanya bimbingan ini, kami berharap para siswa bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan dan fokus pada cita-cita mereka," tuturnya. Ia juga mendorong para siswa untuk aktif mengikuti berbagai ekstrakurikuler di sekolah agar waktu luang mereka terisi dengan kegiatan yang positif dan produktif.
Salah satu siswa, Daffa (17), mengungkapkan pengalamannya. "Materi yang disampaikan sangat membuka mata. Selama ini saya tahu kenakalan remaja itu buruk, tapi tidak tahu detail dampaknya seperti apa. Sekarang saya jadi lebih paham. Saya juga jadi lebih termotivasi untuk ikut kegiatan-kegiatan positif di luar jam sekolah biar nggak banyak nganggur," katanya.
Senada dengan Daffa, siswi bernama Indah (16) juga merasa sangat terbantu. "Saya jadi sadar kalau menikah muda itu bukan solusi, malah bisa merusak masa depan. Saya mau fokus sekolah dulu, raih impian, baru mikirin hal lain," katanya..
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan. KUA Bengkong berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan sekolah-sekolah lain di wilayahnya guna menjangkau lebih banyak remaja. Dengan adanya program seperti BRUS ini, diharapkan angka kenakalan remaja dan pernikahan dini dapat ditekan, sehingga generasi muda di Kota Batam dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, cerdas, dan siap menghadapi masa depan yang gemilang. (Humas KUA Bengkong)