Muhammad Fakhri Wijayanto, Alumni MAN IC Batam Raih Penghargaan Internasional

Muhammad Fakhri Wijayanto, Alumni MAN IC Batam Raih Penghargaan Internasional

Batam (Kemenag)----Kabar menggembirakan datang dari salah satu Alumni MAN Insan Cendekia (IC) Kota Batam, Muhammad Fakhri Wijayanto. Lulusan tahun 2020 itu berhasil meraih penghargaan Excellent Award pada ajang Forum Internasional APEC Entrepreneurship Education Program (AEEP) 2021. Ajang tersebut diselenggarakan secara virtual oleh Ministry of Education Republic of Korea dan Institute of APEC Collaborative Education (IACE) pada tanggal 13-21 Desember 2021 dengan tema ?Capacity Building fpr APEC Youth Social Entrepreneurs: Work and Challenge Together.?

Saat mengenyam pendidikan di MAN IC Batam, Fakhri merupakan salah satu siswa berprestasi. Berbagai ajang telah diikuti dengan raihan prestasi yang beragam, terutama di bidang karya tulis ilmiah. Kini, ia berstatus sebagai mahasiswa penerima? beasiswa SII untuk program studi BA of Mass Communication di Symbiosis Centre for Communication (SCMC) College, India. Pada ajang APEC, Fakhri berada satu tim dengan peserta lain dari Korea Selatan, China, Filipina, dan Brunei Darussalam. Melalui proyek bertajuk Inclusion of Vulnerable Group in a Society, Fakhri berhasil emhyisihkan peserta lain dan berhak meraih predikat Excellence Award dengan skor 107,5.

Selain prestasi tersebut, Alumni yang gemar meneliti itu juga meraih posisi ke-4 Top 10 Most Valuable Players di ajang AEEP 2021. Berkat prestasi tersebut, Fakhri berhak memperoleh sertifikat dan hadiah berupa barang-barang hasil produksi perusahaan-perusahaan dan social enterprise dari Korea.?

Sebelum mengikuti ajang tersebut, Fakhri bersama beberapa mahasiswa lain terpilih sebagai perwakilan mahasiswa Indonesia yang direkomendasikan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudrsitek yang berkolaborasi dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Republik Indonesia untuk India, Lestyani Yuniarsih.

Dilansir dari laman resmi Kemendikbudristek, ajang AEEP 2021 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang APEC, pengetahuan tentang kewirausahaan sosial (social entrepreneurship), kompetensi dan keterampilan/kemampuan kerja, serta dibekali kemampuan untuk menginisiasi innovative start-ups. Para peserta yang berpartisipasi dalam forum tersebut diharapkan dapat menjadi individu yang kompeten serta dapat berkontribusi dalam pertumbuhan sosial ekonomi APEC yang inklusif dan berkelanjutan.

Kepala MAN IC Batam, Rudianto mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkn oleh salah satu alumninya tersebut. Menurutnya, salah satu keberhasilan madrasah ialah jika mampu mengantarkan para alumninya meraih berbagai prestasi di kampus atau disaat mereka lulus dari madrasah.?

?Alhamdulillah, bersyukur dan bangga atas prestasi ananda Fakhri. Tentu ini adalah hasil usaha semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikannya selama ini. Kami atas nama keluarga besar MAN IC Batam mengucapkan selamat, dan semoga menajdi inspirasi bagi adik-adiknya di madrasah,? ungkapnya.

Sementara itu,Fakhri mengaku senang dan tidak menyangka bisa melangkah sejauh ini. Baginya, ini merupakan pengalaman pertama mengikuti forum internasional. Ia mengaku banyak mendapat pengalaman berharga dan tentunya memberi motivasi untuk terus menambah pengalaman dan prestasi.?

?Melalui program ini, saya yang awalnya tidak mengerti sama sekali tentang sosial enterpreneurship, menjadi benar-benar mengerti melalui materi dan lectures yang diberikan, serta praktik yang dilakukan. Secara keseluruhan, program ini jauh melampaui ekspektasi saya, selain mendapat ilmu, saya juga mendapat keluarga baru dan lebih memahami permasalahan sosial yang krusial di lingkup Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC). ? ujarnya saat dihubungi melalui Whatsapp, Sabtu (01/01/22).

Keberhasilan ini mengingatkannya kepada proses pendidikan saat duduk di bangku madrasah. Ia mengaku, sistem pendidikan di MAN IC Batam telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang disiplin dan pandai memenej waktu.?

?Kemampuan manajemen waktu yang saya dapatkan selama di MAN IC sangat membantu saya selama program ini. Karena dalam rentang waktu yang singkat, saya dan tim diminta memiliki sebuah business plan dari topik yang tiada satu pun dari kami pernah pelajari sebelumnya. Ditambah lagi, saya mendapatkan tugas untuk membuat prototipe aplikasi dan website dalam waktu tiga hari. Tidak lupa tentunya perbedaan waktu 3,5 jam dengan Korea dan 2,5 jam dengan negara teman grup saya berasal menjadi tantangan berat juga. Semua itu dapat saya lalui dengan baik berkat manajemen waktu yang saya dapatkan di MAN IC. Hal ini juga yang menjadi salah satu kunci saya untuk meraih sukses di bangku perkuliahan,? pungkasnya. (Agus)

SHARE :
LINK TERKAIT