Nazri : Pentingnya Shalawat

Sekupang (Humas)- Kementerian Agama Kota Batam menggelar kegiatan kerohanian dalam rangka revolusi mental bagi  para pegawai terutama umat muslim dalam bentuk kuliah tujuh menit (Kultum) bertempat di Mushalla Amal Ikhlas 2 Komplek Kemenag Jl. Masjid Raya Baiturrahman Sekupang Batam, Selasa (31/10) siang sebelum pelaksanaan sholat fardu zhuhur.

Sebenarnya, dimasa kepemimpinan kepala kemenag sebelumnya, kegiatan seperti ini juga dilaksanakan. Namun ada sedikit perbedaan. Beda yang terlihat jelas pada jumlah pelaksanaannya. Jika sebelumnya dalam satu bulan hanya 4 kali saja yaitu pada setiap hari selasa sesudah sholat zhuhur, tapi kini setiap hari mulai senin sampai kamis sebelum sholat fardu zhuhur dan jumat sebelum sholat fardu ashar. Ini merupakan kultum perdana sejak Dr H Erizal MH di lantik sebagai Kepala Kantor kemenag Batam beberapa minggu yang lalu.

Sebagai penceramah dalam kultum perdana ini adalah Nazri salah seorang staf di bagian Bimas Islam kemenag Batam dan juga beliau adalah pengurus Musholla dan pengatur jadwal kultum. Di Kultum ini, Nazri membahas tentang pentingnya shalawat. Menurutnya shalawat merupakan bukti cinta. Jika kita mengaku cinta kepada Rasulullah, pastilah ia akan memperbanyak shalawat baik didalam sholat maupun diluar sholat. Bahkan Allah dan para MalaikatNya pun bershalawat. Seperti yang tertuang dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 56, jelasnya.

Tambahnya, dengan memperbanyak bershalawat, mudah-mudahan diakherat kelak kita akan mendapat syafaatnya, amin,

Usai sholat fardu, Nazri menceritakan bahwa jadwal penceramah untuk bulan Nopember sudah selesai disusun, sementara untuk bulan-bulan berikutnya masih digodok.

Penambahan jumlah dan perubahan waktu pelaksanaan kultum dari sesudah ke sebelum, sesuai dengan saran dan masukan dari kepala kantor, kita melaksanakan perintah saja, jelasnya.

Dengan kegiatan ini, bagi Nazri membawa manfaat yang cukup besar,disamping menambah pengetahuan pemahaman tentang nilai-nilai pengamalan agama, juga untuk melatih pegawai untuk berani tampil dalam berbicara, menyusun kata, mentransper ilmu agamanya di hadapan publik dengan baik. Sehingga jika terjun ke tengah-tengah masyarakat akan lebih siap tanpa ada perasaan grogi dan tak pede, ujarnya.

(bad70/yd)

SHARE :
LINK TERKAIT