Batam Centre (Inmas)- Sebanyak 100 orang mubaligh Batam yang tersebar di 12 Kecamatan se - Kota Batam mengikuti pelatihan di aula engku Hamidah Lt. IV Kantor Walikota Batam, Senin (16/7/2018). Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, mulai hari senin tanggal 16 s.d. Selasa 17 Juli 2018. Dengan mengusung tema; Kita Tingkatkan Kualitas Muballigh Dalam Menyongsong Era Teknologi Global. Tampak hadir Walikota Batam beserta OPD, Kakankemenag Batam H.Erizal Abdullah, Ketua PMB Kota Batam H.Maryono, Ketua BKPRMI Batam dan Prof.Dr.M.Ali Aziz sebagai narasumber / guru besar da’wah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Keterangan poto: Walikota Batam H.M.Rudi saat menyampaikan kata sambutan. Walikota Batam H.M. Rudi dalam sambutannya mengajak kepada seluruh peserta pelatihan muballigh untuk bersama – sama membangun kota batam. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan Mubaligh Batam, Kementerian Agama Kota Batam diminta berpartisipasi dan turut membantu Pemerintah Kota Batam dalam menyampaikan syiar agama guna terwujudnya batam sebagai bandar dunia madani. Rudi melanjutkan, Muballigh harus melakukan inovasi dan terobosan untuk tingkatkan ekonomi individu, keluarga dan masyarakat. Muballigh juga diharapkan agar menyampaikan da’wah dengan menggunakan dunia teknologi dan tidak hanya fokus menyampaikan da’wah di masjid. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam H.Erizal Abdullah pada kesempatan yang sama saat menyampaikan kata sambutan mengatakan, terkait isu serta dampak berkembangan teknologi informasi moderen saat ini, peran dari muballigh sangat berarti dalam pembekalan ilmu spiritual masyarakat muslim di kota Batam. Saat ini kata Erizal, prostitusi yang memanfaatkan anak – anak sudah sangat meresahkan masyarakat karna sudah menggunakan system teknologi aplikasi yang hampir sama dengan Grab ataupun gokar/gojek, sambung Erzial. Dengan adanya teknologi banyak yang bisa dilakukan, mulai dari hal positif maupun negatif. “Intinya, para ustadz tidak boleh gagal teknologi”, harus menyampaikan pesan yang bersifat rahmatan lil alamin. Muballigh juga harus memiliki 4 kompetensi yang diantaranya; 1. Kompetensi dalam bidang agama: Erizal menjelaskan seorang mubaligh harus bisa menjadi teladan, baik dalam menyampaikan maupun mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam, terutama ditengah lingkungan keluarga dan masyarakat. 2. Muballigh harus memiliki kemampuan dalam bidang akademik: Muballigh harus menguasai banyak ilmu yang diantarnya ilmu komunikasi, filsafat, bahasa, ilmu ekonomi, ilmu politik, spikologi, sosiologi dan lainnya. 3. Mubaligh harus memiliki kepribadian yang menarik: Baik watak maupun karakter yang menonjol, sehingga bisa menjadi figur dan umat menaruh kepercayaan kepada para Mubaligh. 4. Muballigh harus memimiliki kompetensi sosial: Muballigh harus ikut terlibat dalam kegiatan – kegiatan sosial, muballigh tidak boleh jauh dari masyarakat karna keberadaan dari pada muballigh untuk melayani dan membimbing terutama saat masyarakat butuh pencerahan dan pembinaan spiritual. Ketua Persatuan Muballigh Batam H.Maryono menyampaikan, Persatuan Muballig Batam sudah ada di tahun 1998, dalam organisasi PMB semuanya ada, dalam artian tidak ada golongan tertentu karna PMB bukan milik NU, Muhammadiyah, Alwashliyah dan lainnya, lanjut Maryono. Keterangan poto: Dari kanan Ketua PMB H.Maryono, Walikota Batam H.M.Rudi, Kakankemenag Batam H.Erizal Abdullah. Saat ini jumlah muballigh se kota batam ±1117 orang dan masih ada yang belum terferipikasi dan kedepan Maryono berharap pelatihan muballigh pesertanya bisa ditambah menjadi 200 orang. "Mari menjalin kebersamaan bersatu dalam perbedaan", ajak Maryono yang juga selaku penyuluh kemenag batam, (bad70/Yd)