Batam ---Bagi seorang penyuluh Agama Islam Fungsional di Kementerian Agama nyaris seperti tidak ada hari libur dalam pembinaan keummatan, hal ini dibuktikan ustadz Ridho Amir sebagai PAIF yang keseharian nya juga sebagai Imam Masjid Agung. Di Ahad 1 Januari 2023 pagi sebelum Subuh yang gelap gulita disepanjang jalan, ustadz Ridho Amir menuju Masjid Al Muhajirin BSI Dotamana, lebih kurang 7 Km perjalanan dari kediaman beliau.
Di setiap Ahad pekan pertama tiap bulan ia menjadi Nara Sumber pengajian Kitab Nashoihul Ibad yang sudah memasuki Tahun ke 2. Di subuh kali ini sampai makalah yang ke 25, tentang "Merasa kurang dalam menjalankan ketaatan merupakan tanda diterimanya amal", sebab karakter tersebut menghilangkan sifat ujub (bangga diri) dan Kibr (sombong).Lalu di hari Ahad, siang hari itu pula ustadz Ridho Amir kembali melaksanakan tugas Bimbingan dan Penyuluhan kepada komunitas Majelis Ta'lim Miftahul Jannah yang sudah lebih dari 5 tahun salah satu binaannya. Kegiatan dilaksanakan di ruang Masjid Agung Sementara Jl. Engku Putri Batam, dikarenakan Masjid Agung sedang dalam proses Revitalisasi. Namun tidak mengurangi semangat program Binaan yang tetap berjalan, sukses dihadiri lebih kurang 30 jamaah para Bunda. Harapan ustadz Ridho sesuai isi Taushiyah nya, bagaimana moment tahun baru ini kita bisa lebih berupaya keras dan cerdas untuk lebih mensyukuri kenikmatan yang sudah diberikan antara lain nikmat tambah usia, kesehatan, Iman - Islam dan ilmu yang Allah Swt berikan, juga menjadi ajang introspeksi (muhasabah) dan tetap - terus lebih bersemangat dalam mencari ilmu, membangun Harmoni bersilaturrahiem, sekaligus menebar kebaikan serta manfaat sebanyak banyaknya kepada semua orang, kepada sesama muslim bahkan lintas agama sebagai anak bangsa, demikian pungkas ustadz Ridho Amir.(Ari/kontributor '23)